Total Tayangan Halaman

3,642

Rabu, 23 Oktober 2024

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 
MUGI LESTARI CGP A 11 

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? 

Jawab: 
Pratap Triloka KHD yang terdiri dari ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani. Ing ngarsa sung tuladha berarti kita sebagai guru (pemimpin pembelajaran) harus mampu menjadi teladan/contoh yang baik bagi anak didiknya. Ing madya mangun karsa, seorang guru (pemimpin pembelajaran) saya memutuskan untuk senantiasa membersamai, mendampingi, membimbing dan menuntun murid. Tut wuri handayani, sebagai seorang guru (pemimpin pembelajaran) saya harus senantiasa memotivasi dan mengarahkan murid dalam belajar. 

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? 

Jawab:
Keputusan yang kita ambil adalah gambaran prinsip/nilai-nilai yang kita anut. Jika nilai-nilai kebajikan yang kita anut dalam mengambil keputusan maka keputusan yang kita ambilpun akan berdampak baik dan penuh manfaat pada lingkungan kita, begitu juga sebaliknya. 

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya. 

Jawab: 
Pada kegiatan coaching, pada saat kita menjadi seorang coach harus mampu memutuskan untuk menentukan tahapan-tahapan coaching menggunakan alur TIRTA dengan baik. Kita akan menentukan tujuan yang ingin dicapai, mengidentifikasi permasalahan coachee, mengajukan pertanyaan berbobot merencanakan aksi seperti apa yang akan dilakukan kemudian komitmen apa yang akan dilakukan hingga refleksi dan tindak lanjutnya. 

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? 

Jawab:
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kematangan sosial emosional seorang guru ketika mengambil keputusan terutama dilema etika. Hal ini dikarenakan aspek sosial emosional seorang guru akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Jika seorang guru berada pada sosial emosional yang positif maka akan menghasilkan keputusan yang positif juga, begitu juga sebaliknya. 

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? 

Jawab: 
Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh seorang guru akan berpengaruh pada cara ia menganalisis studi kasus dan mengambil keputusan. Bisa juga dikatakan bahwa karakter seorang guru akan mempengaruhi cara ia mengambil keputusan. Jika ia seorang yang empatinya tinggi tentunya akan menghasilkan keputusan yang lebih bijaksana yaitu berpihak pada murid. 

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. 

Jawab:
Pengambilan keputusan yang tepat di sini diartikan sebagai keputusan yang penentuannya dilakukan melalui paradigma, prinsip-prinsip berpikir, dan langkah-langkah pengambilan keputusan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka keputusan yang dihasilkan akan tepat, bermanfaat dan berdampak pada terciptanya lingkungan positif, kondusif, aman dan nyaman. 

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? 

Jawab: 
Tantangan yang saya hadapi dalam menjalankan pengambilan keputusan dilema etika diantaranya adalah sulit untuk memenej sosial emosional yang cenderung baperan sehingga sulit untuk berpikir jernih. Namun, ada perubahan paradigma yang saya anut bahwa dalam mengambil keputusan terkait dilema etika harus memperhatikan tiga prinsip berpikir yaitu berorientasi pada hasil, pada peraturan atau pada rasa peduli. Dengan demikian, keputusan yang diambil bisa lebih efektif. 

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? 

Jawab: 
a. Keputusan yang kita ambil sebagai seorang guru akan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan     murid manakala didasari pada tiga hal yaitu nilai-nilai kebajikan universal, rasa tanggung jawab dan             berpihak pada murid. 
b. Dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, kita harus                     menentukan langkah memetakan kebutuhan murid, menentukan strategi, model maupun pendekatan             pembelajaran yang bisa mengakomadasi kebutuhan murid, dan menentukan sarana prasarana yang                 dibutuhkan. 

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi                    kehidupan atau masa depan murid-muridnya? 

Jawab:
Manakala seorang guru mampu mengambil keputusan dengan tepat tentang pembelajaran yang berpihak pada murid (sesuai dengan kebutuhan murid) maka akan berdampak pada keberhasilan murid (kesejahteraan murid/wellbeing) yang tentunya akan mengasah bakat dan minat murid dengan baik demi masa depan mereka. 

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? 

Jawab: 
a. Kesimpulan: Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, seorang guru dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan antara lain nilai-nilai kebajikan universal, keberpihakan pada murid dan bertanggung jawab. 
b. Keterkaitannya dengan modul sebelumnya: 
  • Filosofi KHD tentang pendidikan yang mengatakan bahwa guru/pendidik berperan sebagai among yang menuntun murid sesuai kodrat alam dan zaman. Untuk mewujudkan peran tersebut, guru harus mengambil keputusan menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid (modul 1.1)
  • Nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini akan menentukan keputusan yang diambil oleh seorang guru (modul 1.4)
  • Dalam mengambil keputusan, seorang guru memerlukan kompetensi sosial emosional antara lain kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab (modul 2.2)
  • Dalam proses pengambilan keputusan, seorang guru melakukannya dengan kesadaran penuh, sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang menyertainya (modul 2.3)

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? 

Jawab: 
a. Bujukan moral merupakan situasi dimana seseorang dihadapkan kepada permasalahan yang mengandung nilai benar dan salah (benar vs salah). Dilema etika merupakan situasi dimana seseorang dihadapkan kepada permasalahan yang mengandung nilai benar dan benar (benar vs benar). 
b. Empat paradigma pengambilan keputusan: - Individu lawan masyarakat (individual vs community) - Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) - Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) - Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) 
c. Tiga prinsip pengambilan keputusan: 
    - Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 
    - Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 
    - Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) 
d. Sembilan langkah pengambilan keputusan: 
    - Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. 
    - Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 
    - Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 
    - Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji                   panutan/idola. 
    - Pengujian paradigma benar lawan benar. - Melakukan prinsip resolusi. - Investigasi opsi trilema. 
    - Buat keputusan. 
    - Lihat lagi keputusan dan refleksikan. 

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? 

Jawab: 
Pernah, bedanya saya kadang masih merasa ragu dengan keputusan yang diambil karena belum menerapkan paradigma, prinsip dan langkah-langkah pengambilan keputusan dengan benar. 

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? 

Jawab: 
  • Sebelumnya saya masih sedikit kesulitan memutuskan karena saya masih sering terbawa emosi sehingga saya kadang merasa tidak begitu yakin dengan keputusan yang ambil. 
  • Sekarang, saya sudah memahami konsep pengambilan keputusan yang meliputi empat paradigma, tiga prinsip dan sembilan langkah pengambilan keputusan sehingga hal itu mempermudah saya untuk mengambil keputusan.
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? 

Jawab: 
Sangat penting, karena materi ini sangat mencerahkan dan membantu saya dalam mengambil keputusan terutama yang berkaitan dengan dilema etika. Dengan demikian, saya menjadi mudah dan tidak ragu dengan keputusan yang saya ambil karena sudah melalui tahapan dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar